Sabtu, 12 Desember 2015

Manusia Makhluk Mencari Ilmu

Setiap orang yang lahir adalah dalam keadaan fitrah atau suci, Islam, berserah diri kepada Allah sesuai dengan ketentuan Allah. Karena sesuai dengan beberapa riwayat yang menyebutkan bahwa pada saat ruh itu ditiupkan dalam jiwa seseorang yang masih berbentuk janin dalam kandungan ibunya, ruh itu telah berserah diri dan bersyahadat atas Allah. Tetapi, bagaimanakah apabila mereka yang telah berserah itu ketika dilahirkan justru menyembah selain kepada Allah? Sebenarnya dalam AlQuran telah disebutkan bahwa orang tua, saudara, guru, ataupun orang dewasa lain disekitarnyalah yang membawa mereka menjadi seperti itu. Hingga mereka menjadi seperti majusi, nasrani, dan yang lainnya.
            Menurut beberapa ahli yang mengatakan bahwa pembawaan dari lingkungan lah yang menjadi dominasi sebuah pengaruh kepada seseorang. Interaksi yang terjadi dalam lingkungan sangatlah menjadi hal yang penting untuk perkembangan pemikiran seseorang. Hal itu pula yang akan menjadi pembangun karakter atau kepribadian seseorang dalam berbagai hal. Namun, sebagai makhluk yang haus akan ilmu manusia dituntut untuk selalu berusaha mencari ilmu dalam hal apapun.
            Sesungguhnya dalam AlQuran telah dijelaskan mengenai kewajiban seseorang dalam mencari ilmu. Bahkan disebutkan pula bahwa seseorang yang memiliki ilmu, maka akan ditinggikan derajatnya oleh Allah. Itu mengartikan bahwa dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas dari usaha untuk mencari ilmu. Baik dalam majelis formal, maupun nonformal. Karena sesungguhnya ilmu tidak hanya didapat pada majelis formal saja, tetapi juga pada majelis atau nonmajelis nonformal. Sehingga, selain ilmu kita juga dapat memperkaya pengetahuan dalam berfikir. Disebutkan pula dalam sebuah pantun yang tak asing untuk kita dengar, yakni “Tuntutlah ilmu sampai ke negeri China” yang maksudnya adalah menuntun kita untuk mencari ilmu setinggi mungkin, meski harus ketempat yang jauh sekalipun. Allah juga sudah mewajibkan kita untuk mencari ilmu hingga ke liang lahat atau meninggal. Dalam hal ini, bangsa barat juga membuat sebuah istilah yang disebut sebagai “Long Life Education” yang artinya sama saja seperti yang diwajibkan kepada kaum muslim dan muslimah yakni menuntut ilmu hingga liang lahat.
            Maka kita sebagai seorang muslim dan muslimah, marilah untuk terus mencari ilmu meskipun bukan dalam majelis formal, tetapi juga nonformal sehingga pada saatnya nanti Allah yang telah menjanjikan beberapa derajat bagi orang-orang yang berilmu akan kita dapatkan juga, aamiin. Tetapi ketika kita sudah memiliki ilmu, janganlah pernah sungkan untuk membaginya kepada orang lain. Membaginya bukan berarti ilmu kita akan berkurang, justru Allah akan menambah ilmu kita, dan juga menjadikannya sebagai ladang amal untuk kita sendiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar