Pada pertemua hari
Kamis, 3 September 2015 membahas tentang ilmu Allah. Ilmu yang hanya sedikit
kita ketahui dari sebagian besar ilmu yang Allah miliki. Contohnya saja seperti
yang telah Allah jelaskan lewat Al-Qur’an. Para ilmuwan baru menemukan
penelitian tentang suatu hal, sedangkan dalam Al-Qur’an telah dijelaskan sejak
dahulu tentang hal tersebut. Begitu juga tentang perbintangan dan tentang
terciptanya manusia. Jauh sebelum para ilmuwan meneliti tentang perbintangan,
Allah telah menjelaskan semuanya dalam Al-Qur’an. Dan juga tentang terciptanya
manusia, beberapa ilmuwan memiliki teorinya masing-masing tentang terciptanya
manusia. Salah satunya teori yang paling terkenal yakni teori
milik , tentang pendapatnya yang mengatakan bahwa manusia tercipta
dari seekor kera yang kemudian berevolusi menjadi manusia dengan melalui
beberapa proses. Sedangkan Allah telah menjelaskan bahwa manusia pertama adalah
Nabi Adam AS. Dalam hal ini telah bisa disimpulkan bahwa Islam adalah agama
yang kompleks dan masuk akal.
Selain
itu, Islam juga memiliki aturan yang tidak dimiliki agama lain. Sehingga
menjadikan Islam sebagai agama tertinggi. Islam membimbing kita dalam setiap
hal, baik hal kecil sampai yang terbesar sekalipun. Seperti bimbingan tentang
menbaca Basmallah dalam mengawali setiap kegiatan kita. Tidak ada agama lain
yang memperhatikan hal tersebut. Meskipun bisa dianggap gampang atau sepele,
namun ternyata sangat memberikan banyak manfaat. Mulai dari memberikan kita
rahmat dari apa yang kita kerjakan selama itu bernilai positif, hingga bisa
menambah pahala untuk bekal kita nanti.
Dalam
kesempatan ini juga disampaikan tentang sebuah artikel yang meceritakan tentang
seorang ATHEIS (tidak mempercayai adanya Tuhan) yang memasuki sebuah masjid dan
bertanya tentang beberapa hal mengenai ketuhanan, namun jawabannya tidak boleh
berpedoman pada kitab suci tetapi berpedoman kepada akal manusia. Dalam
pembicaraan ini hanya ada seoran pemuda yang berhasil menjawab semua pertanyaan
yang diberikan. Pertanyaan pertama “seluruh alam diciptakan oleh Tuhan, namun
siapakah yang menciptakan Tuhan?” , pemuda menjawab “dimisalkan dengan angka 1
yang tidak ada awalnya, namun mengawali semua angka yang ada. Meskipun Tuhan
tidak dapat diibaratkan dengan angka, namun hal tersebut dapat diterima oleh
akal dan fikiran manusia”. Pertanyaan kedua “syetan diciptakan dari api, namun
syetan nantinya juga akan dimasukkan dalam neraka. Bagaimana bisa syetan
merasakan sakit jika dimasukkan dalan neraka yang di dalamnya berisi api?” ,
pemuda itu menjawab dengan menampar pipi seorang Atheis tersebut kemudian
berkata “bagaimana pipimu merasa sakit, padahal aku menamparmu dengan tengan
yang memiliki bahan yang sama dengan pipimu seperti tulang, kulit dan lain
sebagainya? Maka seperti itulah yang akan dirasakan syetan dalam neraka
nantinya”.
Dari
uraian pembelajaran di atas, dapat disimpulkan bahwa kita sebagai seorang
muslim yang berjiwa muda, harus mampu menalarkan semua hal yang sebenarnya
telah dijelaskan Allah dalam Al-Qur’an maupun Al-Hadits dan pedoman-pedoman
lain yang menjelaskan secara detail. Karna selama hal tersebut mampu kita
nalarkan dengan baik, maka akan medatangkan banyak manfaat untuk kita. Kita
juga harus mampu dalam menghadapi pertanyaan-pertanyaan seperti tadi jika suatu
saat terjadi hal yang sama. Kita harus cerdas dalam menanggapi suatu
permasalahan sesuai dengan kaidah-kaidah yang telah dijelaskan. Dan sebagai
seorang manusia yang tak luput dari salah, maka hendaklah kita mampu
memperbaiki kesalahan-kesalahan yang telah kita lakukan dengan menjadi pribadi
yang lebih baik dan bertaqwa dari hari kemarin. Aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar