Sabtu, 12 Desember 2015

Islam Agama Tertinggi

Pada pertemua hari Kamis, 3 September 2015 membahas tentang ilmu Allah. Ilmu yang hanya sedikit kita ketahui dari sebagian besar ilmu yang Allah miliki. Contohnya saja seperti yang telah Allah jelaskan lewat Al-Qur’an. Para ilmuwan baru menemukan penelitian tentang suatu hal, sedangkan dalam Al-Qur’an telah dijelaskan sejak dahulu tentang hal tersebut. Begitu juga tentang perbintangan dan tentang terciptanya manusia. Jauh sebelum para ilmuwan meneliti tentang perbintangan, Allah telah menjelaskan semuanya dalam Al-Qur’an. Dan juga tentang terciptanya manusia, beberapa ilmuwan memiliki teorinya masing-masing tentang terciptanya manusia. Salah satunya teori yang paling terkenal yakni teori milik  , tentang pendapatnya yang mengatakan bahwa manusia tercipta dari seekor kera yang kemudian berevolusi menjadi manusia dengan melalui beberapa proses. Sedangkan Allah telah menjelaskan bahwa manusia pertama adalah Nabi Adam AS. Dalam hal ini telah bisa disimpulkan bahwa Islam adalah agama yang kompleks dan masuk akal.
            Selain itu, Islam juga memiliki aturan yang tidak dimiliki agama lain. Sehingga menjadikan Islam sebagai agama tertinggi. Islam membimbing kita dalam setiap hal, baik hal kecil sampai yang terbesar sekalipun. Seperti bimbingan tentang menbaca Basmallah dalam mengawali setiap kegiatan kita. Tidak ada agama lain yang memperhatikan hal tersebut. Meskipun bisa dianggap gampang atau sepele, namun ternyata sangat memberikan banyak manfaat. Mulai dari memberikan kita rahmat dari apa yang kita kerjakan selama itu bernilai positif, hingga bisa menambah pahala untuk bekal kita nanti.
            Dalam kesempatan ini juga disampaikan tentang sebuah artikel yang meceritakan tentang seorang ATHEIS (tidak mempercayai adanya Tuhan) yang memasuki sebuah masjid dan bertanya tentang beberapa hal mengenai ketuhanan, namun jawabannya tidak boleh berpedoman pada kitab suci tetapi berpedoman kepada akal manusia. Dalam pembicaraan ini hanya ada seoran pemuda yang berhasil menjawab semua pertanyaan yang diberikan. Pertanyaan pertama “seluruh alam diciptakan oleh Tuhan, namun siapakah yang menciptakan Tuhan?” , pemuda menjawab “dimisalkan dengan angka 1 yang tidak ada awalnya, namun mengawali semua angka yang ada. Meskipun Tuhan tidak dapat diibaratkan dengan angka, namun hal tersebut dapat diterima oleh akal dan fikiran manusia”. Pertanyaan kedua “syetan diciptakan dari api, namun syetan nantinya juga akan dimasukkan dalam neraka. Bagaimana bisa syetan merasakan sakit jika dimasukkan dalan neraka yang di dalamnya berisi api?” , pemuda itu menjawab dengan menampar pipi seorang Atheis tersebut kemudian berkata “bagaimana pipimu merasa sakit, padahal aku menamparmu dengan tengan yang memiliki bahan yang sama dengan pipimu seperti tulang, kulit dan lain sebagainya? Maka seperti itulah yang akan dirasakan syetan dalam neraka nantinya”.
            Dari uraian pembelajaran di atas, dapat disimpulkan bahwa kita sebagai seorang muslim yang berjiwa muda, harus mampu menalarkan semua hal yang sebenarnya telah dijelaskan Allah dalam Al-Qur’an maupun Al-Hadits dan pedoman-pedoman lain yang menjelaskan secara detail. Karna selama hal tersebut mampu kita nalarkan dengan baik, maka akan medatangkan banyak manfaat untuk kita. Kita juga harus mampu dalam menghadapi pertanyaan-pertanyaan seperti tadi jika suatu saat terjadi hal yang sama. Kita harus cerdas dalam menanggapi suatu permasalahan sesuai dengan kaidah-kaidah yang telah dijelaskan. Dan sebagai seorang manusia yang tak luput dari salah, maka hendaklah kita mampu memperbaiki kesalahan-kesalahan yang telah kita lakukan dengan menjadi pribadi yang lebih baik dan bertaqwa dari hari kemarin. Aamiin


Tidak ada komentar:

Posting Komentar